Ervan menjelaskan, pengembangan perumahan di Semarang mengusung konsep costum homes untuk memenuhi kebutuhan dan selera dari konsumen. Sehingga, konsumen dapat memilih desain sesuai kebutuhan dan seleranya. Paramount Village akan dibangun dua tahap dengan total hunian 455 rumah dan 43 ruko.
Tahap pertama akan dibangun 200 unit rumah dengan 41 ruko yang dinamakan Paramount Square. Untuk rumah ditawarkan dalam 2 tipe, dengan denah standar luas bangunan 60 meter persegi dan 72 meter persegi. Adapun soal harga, dipatok mulai Rp600 jutaan. Untuk harga rumah mulai Rp600 jutaan hingga Rp1,6 miliar. “Target kami, Paramount Village dan Paramount Square ini dapat selesai sesuai harapan dan siap diserahterimakan kepada konsumen pada bulan September 2017,” harapnya.
Pengembang perumahan berskala nasional, Paramount Land telah berhasil membukukukan penjualan 150 unit rumah, dari rencana 220 unit rumah yang akan dibangun pada tahap pertama di Kota Semarang. Menurutnya, dari data konsumen yang ada, 80 persen konsumen yang telah melakukan transaski berasal dari Kota Semarang. Sedangkan sisanya 20 persen dari sekitaran Kota Semarang, yang lebih bertujuan untuk investasi.
Direktur Paramount Land, Aryo Tri Ananto menambahkan, Paramount Village, diharapkan mampu menghasilkan pendatapan Rp500 miliar. Untuk investasi, menelan dana kurang lebih Rp350 miliar. Pihaknya meyakini, target penjualan untuk tahap pertama ini akan terjual habis dalam satu bulan, mengingat lokasi perumahan yang cukup strategis di tengah kota. Pasalnya sampai saat ini jumlah konsumen yang mendaftar sudah lebih dari 200 orang.
Target penjualan diyakini dapat tercapai, mengingat lokasi di kawasan Simongan ini dekat dengan bandara, dekat dengan kawasan wisata Klenteng Sam Poo Kong, dan juga dekat dengan kawasan Simpang Lima. Paramount Village ditargetkan akan selesai pembangunan dalam 24 bulan.
Aset Kota Semarang.