Ada pemandangan yang menarik, saat menyusuri kawasan rumah-rumah penduduk. Hampir di setiap teras rumah teronggok alat-alat menenun. Memang bukan alat menenun yang lengkap dan menyeluruh. Mengingat, dalam proses pengerjaan selembar kain tenun, banyak sekali tahapan dan peralatan yang diperlukan.
Untuk menghasilkan selembar kain tenun, diawali dari proses pekerjaan yang disebut lungsen (nyepul, nyekir, ngebum), nyucuk (memasukkan benang ke sisir), pakan, membuat pola/motif, mengikat pola, dan seterusnya, sampai ke pekerjaan menenun itu sendiri.
Berbeda dengan proses menenun di toko atau butik yang pengerjaannya dalam satu lokasi, pengerjaan menenun di kawasan penduduk terpisah-pisah. Bisa jadi yang proses menyepul dilakukan di satu rumah, sementara nyelur dan ngebom dilakukan di rumah yang lain. Bahkan membuat atau menggambar pola/motif dilakukan di seberang rumah yang agak berjauhan. Meskipun terpisah-pisah seperti itu, mereka tetap terkoordinasi dan terintegrasi.